banner

Kamis, 06 Januari 2011

Finishing Kayu


Finishing merupakan lapisan paling akhir pada permukaankayu. Proses ini bertujuan untuk (1)memberikan nilai estetika yang lebih baik pada perabot kayu dan juga berfungsi untuk menutupi beberapa kelemahan kayu dalam hal warna, tekstur atau kualitas ketahanan permukaanpada material tertentu. Tujuan kedua adalah (2) untuk melindungi kayu dari kondisi luar (cuaca, suhu udara dll) ataupun benturan dengan barang lain. Dengan kata lain untuk menambah daya tahan dan keawetan produk kayu.
Cara aplikasinya pun berbedabeda. Dilihat dari jenis material, pada dasarnya ada 2 macam jenis finishing untuk kayu atau material yang terbuat dari kayu.
1. Finishing bahan padat, material ini 100% menutupi permukaan kayu dan menyembunyikan tampak aslinya. Fisik bahan ini berupa lembaran atau rol. Populer untuk pemakaian furniture indoor dengan bahan dasar plywood,MDF, hardboard, softboard dan jenis lembaran lainnya.
2. Finishing bahan cairan, sangat banyak jenis dan variasi aplikasinya. Paling populer digunakan pada hampir seluruh jenis furniture kayu. Bersifat lebih fleksibel daripada finishing dari jenis bahan yang padat. Sangat baik untuk finishing permukaanbidang lebar ataupun yang melengkung. Pada teknologi terbaru sekarang ini, jenis finishing akhir cairan bisa memiliki kualitas yang sama kuatnya pada permukaan yang lebar pada plywood atau MDF.

Jenis bahan finishing cair yang telah digunakan saat ini antara lain Oil, Politur, Nitro Cellulose (NC), Melamine, PolyUrethane (PU), dan yang sedang populer saat ini adalah Waterbased Lacquer. Semua bahan finishing cair di atas membutuhkan minyak sebagai bahan pencair kecuali WaterBased Lacquer, menggunakan air sebagai bahan pencairnya.
Beberapa jenis bahan finishing yang dapat kita pelajari bersama:
* Oil
Jenis finishing paling sederhana dan mudah aplikasinya. Bahan ini tidak membentuk lapisan 'film' pada permukaan kayu. Oil meresap ke dalam poripori kayu dan tinggal di di dalamnya untuk mencegah air keluar atau masuk dari poripori kayu. Cara aplikasinya mudah dengan cara menyiram, merendam atau
Melumuri benda kerja dengan oil kemudian dibersihkan dengan kain kering. Bahan ini tidak memberikan keawetan pada aspek benturan, goresan ataupun benturan fisik lainnya.
* Politur
Bahan dasar finishing ini adalah Shellac yang berwujud serpihan atau batangan kemudian dicairkan dengan alkohol. Anda juga bisa memperolehnya dalam bentuk siap pakai (sudah dicampur alkohol pada proporsi yang tepat). Di sini alkohol bekerja sebagai pencair (solvent). Setelah diaplikasikan ke benda kerja, alkohol akan menguap. Aplikasi dengan cara membasahi kain (sebaiknya yang mengandung katun) dan memoleskannya secara berkala pada permukaan kayu hingga mendapatkan lapisan tipis finishing (film) pada permukaan kayu. Semakin banyak polesan akan membuat lapisan semakin tebal.
* NC Lacquer
Jenis yang saat ini populer dan mudah diaplikasikan adalah NC(Nitro Cellulose) lacquer. Bahan finishing ini terbuat dari resin Nitrocellulose/alkyd yang dicampur dengan bahan 'solvent' yang cepat kering, yang kita kenal dengan sebutan thinner. Bahan ini tahan air (tidak rusak apabila terkena air) tapi masih belum kuat menahan goresan. Kekerasan lapisan film NC tidak cukup keras untuk menahan benturan fisik. Bahkan walaupun sudah kering, NC bisa 'dikupas' menggunakanbahan pencairnya (solvent/thinner). Cara aplikasinya dengan system spray (semprot) dengan tekanan udara.
* Melamine
Sifatnya hampir sama dengan bahan lacquer. Memiliki tingkat kekerasan lapisan film lebih tinggi dari lacquer akan tetapi bahan kimia yang digunakan akhirakhir ini menjadi sorotan para konsumen karena berbahaya bagi lingkungan. Melamine mengandung bahan Formaldehyde paling tinggi di antara bahan finishing yang lain. Formaldehyde ini digunakan untuk menambah daya ikat molekul bahan finishing. Pewarnaan juga lebih bervariasi pada bahan ini.
* PU (PolyUrethane)
Lebih awet dibandingkan dengan jenis finishing sebelumnya dan lebih tebal lapisan filmnya. Bahan finishing membentuk lapisan yang benarbenar menutup permukaan kayu sehingga terbentuk lapisan seperti plastik. Memiliki daya tahan terhadap air dan panas sangat tinggi. Sangat baik untuk finishing produk outdoor, kusen dan pintu luar atau pagar. Proses pengeringannya juga menggunakan bahan kimia cair yang cepat menguap.
* UV Lacquer
Satusatunya aplikasi yang paling efektif saat ini dengan 'curtain method'. Suatu metode aplikasi seperti air curahan yangmembentuk tirai. Benda kerja diluncurkan melalui 'tirai' tersebut dengan kecepatan tertentu sehingga membentuk lapisan yang cukup tipis pada permukaankayu. Disebut UVlacquer karena bahan finishing ini hanya bisa dikeringkan oleh sinar Ultra Violet (UV), paling tepat untuk benda kerja dengan permukaan lebar papan atau plywood.
* Waterbased Lacquer
Jenis finishing yang paling populer akhirakhir ini bagi para konsumen di Eropa. Menggunakan bahan pencair air murni (yang paling baik) dan resin akan tertinggal di permukaan kayu. Proses pengeringannya otomatis lebih lama dari jenis bahan finishing yang lain karena penguapan air jauh lebih lambat daripada penguapan alkohol ataupun thinner. Namun kualitas lapisan film yang diciptakan tidak kalah baik dengan NC atau melamine. Tahan air dan bahkan sekarang sudah ada jenis waterbased lacquer yang tahan goresan. Keuntungan utama yang diperoleh dari bahan jenis ini adalah lingkungan dan sosial. Di samping para karyawan ruang finishing lebih sehat, reaksi penguapan bahan kimia juga lebih kecil di rumah konsumen.
Untuk Bahan Finishing lain tunggu di edisi berikutnya….semoga bermanfaat

Selasa, 04 Januari 2011

Sample Lemari Pakaian / Wardrobe



Sample Wardrobe / Lemari pakaian untuk yang ingin membuatnya berbeda & menyesuaikan keinginan anda.

Human & Design

Pada jaman dahulu kala, memang belum dikenal adanya istilah "disain". Tetapi, proses disain itu sendiri, sebenarnya sudah ada sejak jaman purbakala. Yaitu, sejak manusia mulai berusaha membuat berbagai peralatan untuk menunjang kebutuhan hidupnya. Usaha untuk membuat berbagai peralatan itu, secara umum merupakan bagian dari "kebudayaan manusia". Dari berbagai analisa, juga dapat dibuktikan bahwa tinggi-rendahnya tingkat kebudayaan suatu kelompok masyarakat tertentu, juga menentukan tinggi-rendahnya tingkat kemampuan untuk melakukan proses disain secara keseluruhan. Karena tinggirendahnya tingkat kebudayaan manusia didasarkan kepada kemampuan manusia untuk belajar, maka faktor pendidikan juga merupakan suatu faktor yang sangat penting. Adanya kemampuan akal pada manusia, membuat manusia secara sadar atau tidak sadar, selalu "belajar" dan menambah khazanah pengetahuannya. Segala sesuatu yang harus dipelajari lebih dahulu oleh manusia untuk dapat dilakukan, lazim disebut "kebudayaan" (culture). Sedangkan peri laku manusia itu sendiri, akhimya merupakan suatu bentuk "budaya".
Dalam perkembangan selanjutnya, secara umum manusia akhirnya juga mengenal adanya dua sifat budaya, yakni "budaya yang bersifat relatif baik" (budaya baik) dan "budaya yang bersifat relatif buruk" (budaya buruk). Perbedaan sifat di antara kedua macam bentuk budaya itu, sebenarnya sangat relatif. Pada suatu kelompok masyarakat tertentu, "budaya baik", mungkin dapat berarti suatu "budaya buruk" bagi kelompok masyarakat lainnya. Demikian pula, sebaliknya. Tetapi, tentu saja tidak tertutup adanya kemungkinan bentuk budaya yang sifatnya sama dan berlaku secara universal bagi beberapa kelompok masyarakat. Pemahaman akan hal ini, merupakan salah satu hal yang sangat penting, dan pada saatnya nanti (yakni pada saat perencana melaksanakan proses disain), harus menjadi salah satu perhatian utama perencana. Pada bahasan selanjutnya, akan dijelaskan mengapa hal ini menjadi sangat penting.
Perkembangan tata kehidupan, letak geografis, adat-istiadat, tradisi, aturan, tata krama, hukum, kekerabatan, dan pranata yang hidup di dalam lingkung suatu kelompok masyarakat tertentu, seringkali menghasilkan suatu bentuk "budaya baik" dan "budaya buruk" yang sangat berbeda dan berlawanan dengan kelompok masyarakat lainnya. Bagi suatu kelompok masyarakat tertentu, "budaya baik" dan "budaya buruk" yang hidup di dalam kalangannya, dapat sangat bertentangan (berlawanan) dengan kelompok masyarakat lainnya. Seringkali, hal ini sedemikian berlawanan, sehingga jika kedua kelompok masyarakat itu dipersatukan atau dipertemukan, dapat menimbulkan gesekan (friksi) dan pertentangan yang hebat. Dengan demikian, budaya baik dan budaya buruk, dapat dikatakan menjadi bersifat sangat relatif. Hal ini, sangat penting untuk dipahami, karena dalam pembuatan dan penyampaian suatu produk tertentu, bagi suatu kelompok masyarakat tertentu, mungkin tidak menimbulkan masalah apa-apa. Tetapi bagi kelompok masyarakat lainnya, mungkin produk tersebut merupakan hal yang ditabukan dan tidak dapat diterima. Sehingga dengan demikian, produk tersebut hanya dapat diterima pada suatu kelompok masyarakat tertentu saja.
Kebudayaan manusia yang kita kenal sekarang, merupakan suatu hasil dari perkembangan kebudayaan manusia selama berjuta juta tahun, yang berkembang secara perlahan-lahan dengan cara evolusi. Terjadinya berbagai perbedaan itu, lazimnya diakibatkan oleh adanya perbedaan bahasa, lokasi, geografi, cara berpikir, cara memandang, serta tinggi-rendahnya tingkat penguasaan teknologi, ilmu pengetahuan, dan erat-renggangnya tingkat hubungan sosial antara kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat lainnya.

Tips



Jika anda ingin mempercantik ruangan rumah anda, pilihan furniture bisa jadi strategi jitu untuk melakukannya. tidak perlu rumah yang megah dengan aksesoris berlebihan untuk menghadirkan suasana segar, nyaman dan cantik kedalam ruangan. Asalkan tahu cara memilih dan menyiasatinya, rumah anda pasti terlihat indah dan menyenangkan.
Pilih yang terbaik
Pastikan furniture yang anda pilih, memiliki tiga kriteria utama: kualitas, kenyamanan dan model yang tahan lama. Jangan pernah melupakan salah satu dari ketiga kriteria ini.

Perpaduan lama dan baru
Tidak perlu takut memadupadankan futniture lana anda dengan yang baru. Asal pilihan furniture baru anda tepat, maka perpaduannya akan semain baik. Interior rumah anda pun terlihat lebih unik. Nah, untuk menghindari kesalahan dalam memilih futniture, ada baiknya anda membawa foto ruangan dan furniture lama anda, saat membeli atau memilih furniture baru.

Pilihan warna
Jangan lupa untuk memberikan perhatian lebih pada warna furniture pilihan anda. Sesuaikanlah warna-warna furniture tersebut dengan kepribadian dan suasana rumah anda. misalnya, anda bisa memilih warna-warna hangat dan lembut seperti putih dan cokelat untuk menghadirkan suasana yang nyaman, sejuk dan romantis.

Buku dan majalah referensi
Selalu update pengetahuan anda tentang penampilan rumah dengan melihat terlebih dahulu referensi buku atau majalah desain khusus interior.

Bebaskan kreativitas anda
Anda bahkan bisa lebih bereksperimen dengan menghadirkan beberapa unsur kedalam ruangan rumah anda. Misalnya, menggunakan bambu untuk gantungan handuk, majalah atau tempat memajang koleksi kain kesayangan dan cermin sengan desain unik untuk ditempatkan dibeberapa tempat-tempat strategis dalam ruangan. Selain dapat menciptakan efek lebih lebar untuk ruangan kecil, benda-benda ini juga dapat memberikan efek lebih terang dan segar kedalam ruangan anda.

Jangan berlebihan
Jangan pernah memberikan hiasan atau pencahayaan yang berlebih kedalam rumah anda. Selain dapat merusak suasana ruangan, pencahayaan alami akan tampak terlihat lebih bagus dibandingkan cahaya buatan dari sinar lampu.

Dengan strategi dan kreativitas tinggi yang disesuaikan dengan kondisi ruangan, anda bisa merubah suasana ruangan anda jadi lebih fresh, baru dan menyenangkan.

Senin, 03 Januari 2011

Mini Bar Sepinggan Pratama Project




Mini bar minimalis yang terintegrasi langsung dengan dapur sangat cocok untuk ukuran rumah dengan luas terbatas. Tapi menghasilkan tampilan yang mewah & elegan.

Living Room Luxury

very inspiring to be applied in your home. taken from youtube video. Semoga bermanfaat

Sepinggan Pratama Project




Pilihan warna yang elegan Black Walnut di kombinasikan dengan warna putih bersih, menghasilkan tampilan kitchen set yang mewah.