banner

Minggu, 24 Juli 2011

Brown & White




Tips Dapur Sehat

Sirkulasi udara.
Proses memasak akan menghasilkan asap dan uap dalam jumlah yang banyak. Perlu diperhatikan adanya pintu, jendela atau ventilasi untuk kelancaran putaran udara.  Asap dan uap panas perlu secepatnya dialirkan keluar dan digantikan dengan udara segar.
Jika bukaan kearah luar sangat terbatas maka perlu dipasang cooker hood untuk penghisap asap dan uap panas dari kompor. Berbagai macam merk dan harga tersedia dipasaran.
Pencahayaan
Pada siang hari usahakan dapur mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Pencahayaan alami dapat menghemat energy listrik dan  membunuh bakteri bakteri dalam dapur. Selain itu cahaya matahari dapat menghindarkan dapur dari binatang pengganggu seperti tikus dan kecoa yang menyenangi sudut ruangan gelap dan lembab.
Pencahayaan buatan juga diperlukan terutama untuk proses memasak di malam hari.  Ada 3 jenis pencahayaan yang biasa dipakai di dapur: ambient lighting ( lampu yang menerangi seluruh ruangan), task lighting (lampu kerja yang menerangi area tertentu seperti kompor dan sinks), spot lighting ( untuk lampu display makanan dan dekorasi). Untuk dapur mungil satu buah ambient lighting yang cukup terang sudah cukup.
Pemakaian material
Material yang dipakai untuk meja kerja (countertops) dan dinding dapur (backslash) yang pertama kali harus mendapat perhatian. Jenis material nya sangat beragam seperti keramik, granit, batu alam, stainless steel ataupun mozaik. Apapun pilihan anda pastikan material tersebut tahan terhadap panas, mudah dibersihkan, tahan lama dan tentunya indah dipandang mata.
Areal dapur juga rentan terpercik minyak dan air sehingga anda perlu menghindari pemakaian material lantai yang licin atau gloss.
Faktor keamanan
Kita juga perlu memperhatikan perletakan barang-barang elektronik yang ada di dapur. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Kompor sebaiknya diletakkan tidak didekat jendela untuk menghindari tiupan angin pada api.
Menjaga kebersihan
Karena fungsinya sebagai tempat mengolah makanan, dapur akan menjadi tempat yang menghasilkan banyak sampah dan limbah. Jagalah dapur anda agar tetap bersih dengan membersihkan dapur setiap kali selesai memasak. Jika ada sisa makanan, kuah ataupun minyak yang terjatuh harus segera dibersihkan. Sampah di dapur yang biasanya adalah sampah basah sebaikanya jangan dibiarkan lebih dari satu hari di dalam rumah. Ini dilakukan untuk menghindari perkembangbiakan bakteri dan jamur di dalam rumah.
Selain ruangan perlu juga diperhatikan kebersihan dari peralatan memasak dan peralatan makan. Cucilah sesegera mungkin setelah selesai memasak dan makan. Jangan ditumpuk teralu lama karena akan menimbulkan bau yang tak sedap. Jangan lupa juga menjaga kebersihan aliran air di dapur. Pasanglah filter air jika perlu.

Milano




Tips Memilih Peralatan Dapur & Perawatannya

  • Tentukan fungsi utama dapur. Jika anda ingin membangun kitchen yang lengkap dan praktis, Anda bisa saja membeli perangkat dapur lengkap (kompor, cookhood, microwave, oven, dan dishwasher). Jika ingin "sekadarnya", cukup pilih sesuai kebutuhan.
  • Perhatikan lokasi penempatan. Jika ingin "menanam" perabot, pilih yang berspesifikasi built-in. Perabot berspesifikasi ini rata-rata memiliki lubang penghawaan menghadap ke depan. Hindari menempatkan perabot yang tak sesuai spesifikasinya.
  • Pertimbangkan pasokan daya listrik. Rata-rata peralatan kitchen elektronik memakan daya listrik ratusan hingga ribuan watt. Hindari membeli perabot yang membutuhkan pasokan daya listrik lebih besar dari pasokan daya listrik rumah karena keberadaannya akan sia-sia.
  • Yang terakhir perhatikan perawatan peralatan. Usahakan untuk selalu dibersihkan setiap kali pemakaian yang lama/berat.agar peralatan selalu tampak bersih dan berfungsi dengan baik.

Sabtu, 23 Juli 2011

Mengenal Jenis-jenis kayu untuk furniture.


Dulu furniture dibuat dengan menggunakan kayu utuh tanpa sambungan agar lebih kokoh karena ketabalannya. Karena persediaan kayu yang terbatas kemudian orang membuat furniture dengan menggunakan kayu yang disambung-sambung. Sekarang kayu semakin langka sehingga limbah kayu pun dimanfaatkan dan diolah menjadi kayu lapis, MDF, HDF, particle board baru kemudian dibuat menjadi furniture.

Sampai saat ini furniture kayu merupakan jenis yang paling banyak digunakan dalam rumah tangga. Dari kursi, meja, tempat tidur, tempat penyimpanan bahkan cabinet di dapur pun menggunakan furniture berbahan kayu. Untuk mendapatkan kualitas dan harga yang anda inginkan, ada baiknya anda mengenal jenis material kayu beserta kelebihan dan kekuranggannya sebelum memutuskan untuk membuat atau membeli furniture.

Kayu Solid

Kayu solid merupakan bahan terkuat dan paling tahan lama dibandingkan kayu olahan. Namun persediaannya terbatas sehingga harganya pun sangat mahal. Proses pengerjaannya pun membutuhkan keterampilan yang khusus. Pengeringan harus sempurna untuk mengindari sifat muai susut kayu. Kayu yang biasa dipakai di Indonesia untuk furniture adalah kayu jati, kayu  nyatoh, dan kayu sungkai dan beberapa jenis kayu lainnya seperti mahoni, pinus, ramin dan cedar.

Kayu jati merupakan kayu yang paling banyak diminati karena kualitasnya, ketahanannya terhadap kondisi cuaca, tahan rayap, dan seratnya yang menarik. Kayu ini merupakan kayu kelas satu yang banyak diolah menjadi furniture berkelas. Jenis furniture ini pun sangat diminati oleh penduduk mancanegara sehingga permintaan eksport selalu meningkat dari tahun ke tahun.Warna kayu jati adalah coklat muda, coklat kelabu hingga coklat tua kemerahan. Sekalipun keras dan kuat kayu ini mudah dipotong dan dibentuk. Agar keindahan serat dan urat kayu terlihat alami, finishing nya bisa menggunakan politur, melamik atau PU (polyurethane).

Kayu sungkai kini semakin popular penggunaannya sebagai pengganti  kayu jati yang mahal. Seratnya lebih lunak dan warnanya pun lebih terang dari kayu jati. Kayu sungkai cocok untuk furniture dalam ruangan. Walaupun harganya lebih murah dari kayu jati tapi masih lebih mahal dari pada kayu nyatoh.

Kayu nyatoh biasa disebut kayu jati muda yang banyak terdapat di propinsi Riau. Serat kayunya berwarna coklat muda dengan guratan yang khas. Kayu ini juga tahan terhadap serangan rayap dan tahan lama.

Kayu lapis ( plywood )

Kayu lapis merupakan kayu olahan yang biasa kita kenal dengan sebutan tripleks atau mutipleks. Kayu lapis dibentuk dari beberapa lembaran kayu yang direkatkan dengan tekanan tinggi. Ketabalanya bervariasi dari mulai 3 mm, 4 mm, 9 mm dan 18 mm dan luasannya 244 x 122 cm. Ketebalan plywood menentukan kekuatan dan kestabilannya.

Jenis kayu ini paling banyak dipakai sebagai material pembuat kitchen set, lemari, meja, dan tempat tidur. Oleh karena plywood mempunyai permukaan polos dan tidak memiliki serat yang khas maka kadang perlu diberi pelapis tambahan seperti venner(irisan kayu tipis) PVC ataupun melaminto. Harga kayu lapis lebih murah dari kayu solid tapi lebih mahal dari kayu olahan lainnya.

Blockboard

Blockboard merupakan potongan kayu kotak kecil-kecil ( sekitar 2.5 - 5 cm ) yang dipadatkan dengan mesin dan diberi pelapis venner di kedua sisinya sehingga menjadi sebuah lembaran menyerupai papan. Ketebalannya bisa 12 mm, 15 mm dan 18 mm dan luasannya sama dengan multipleks.

Blockboard biasanya dibuat dari kayu lunak sehingga tidak sekuat plywood. Harganya pun sedikit dibawah plywood. Jenis block board yang banyak tersedia adalah teakblok (memakai lapisan venner kayu jati). Cukup baik untuk membuat rak, cabinet ataupun kitchen set.

Kayu MDF ( Medium Density Fibreboard )

MDF terbuat dari serbuk kayu halus dan bahan kimia resin yang direkatkan dan dipadatkan dengan suhu dan tekanan yang tinggi. Kayu yang dipakai biasanya diambil dari kayu sisa perkebunan ataupun bamboo. Ini membuat MDF lebih ramah lingkungan. Bentuknya berupa papan atau lembaran yan siap dipotong sesuai dengan kebutuhan. Versi yang lebih padat dan lebih kuat dikenal dengan HDF (High Density Fibreboard).

MDF sangat fleksibel sehingga mudah dibentuk. Ukuran dan kekuatannyapun  konsisten.  Namun karena memakai bahan kimia resin, MDF lebih berat dari Plywood dan particle board. Di pasaran MDF memiliki jenis finishing yang sangat berfariasi dari cat kayu, venner, PVC, HPL ataupun paper laminate. Warna dan motifnya pun dapat dibuat sangat beragam

Furniture yang memakai bahan MDF biasa dipakai untuk furniture praktis yang diproduksi masal oleh pabrik. Sistem knock down digunakan hampir di semua industry furniture dengan menggunakan dowel (batang kayu atau plastic kecil) atau connecting bolt yang membuat produk dapat dibongkar pasang dengan mudah.

Particel Board

Particle board terbuat dari partikel sisa pekerjaan kayu seperti serbuk gergaji, potongan kayu kecil, serpihan kayu dan bahan kimia resin yang direkatkan dengan tekanan tinggi dan kemudian dikeringkan.  Prosesnya kurang lebih hampir sama dengan MDF hanya bahan MDF lebih halus dan seragam sedangkan partikel board lebih kasar dan tidak beraturan.

Harga particle board paling murah diantara kayu olahan lainnya. Musuh terbesarnya adalah air sehingga mempunyai keterbatasan dalam pemakaiannya di rumah tangga. Jika bahan ini basah maka kekuatannya akan hilang. Selain itu particle board juga dapat melengkung jika menahan beban berat.

Dalam proses finishingnya particle tidak bisa di cat atau di coating karena teksturnya yang kasar. Sehingga untuk menutupi permukaannya dipakai lapisan veneer, laminate atau fancy paper laminate yang direkatkan. Berhati hati juga karena partikel board tidak bisa digabungkan memakai paku atau sekrup biasa. Biasanya pabrik menggunakan semacan perekat atau sekrup khusus untuk menginstal furniture berbahan particle board.